Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Lima bulan sudah krisis air melanda Kabupaten Banjarnegara, tidak hanya satu Kecamatan, kini kurangnya pasokan air bersih sudah menyebar ke beberapa wilayah. Sehingga mobil dari beberapa relawan terlihat riwa riwi ke beberapa Desa untuk membantu masyarakat yang saat ini membutuhkannya.
Meskipun tidak dibayar, para relawan seperti dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), PT Cipta Karya Buntala Plastik, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), begitu semangat untuk menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa desa, untuk masyarakat yang kekurangan air bersih.
Menurut salah satu relawan, Dimas yang juga admin Banjarnegara Terkini mengatakan, menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan dengan rasa ikhlas. “Apalagi saat ini beberapa Desa di Banjarnegara banyak yang krisis dan kekurangan air untuk kebutuhan mereka,” ungkap Dimas.
Hal sama juga disampaikan Isnan Rijadi Achmad, pemilik PT Cipta Karya Buntala Plastik yang sekaligus Anggota DPRD Banjarnegara dari Fraksi PAN itu kepada wartawan lensanusantara.co.id, bantuan kemanusiaan air bersih kepada masyarakat akan dilakukannya sampai musim hujan datang.
“Seriap hari kita salurkan air bersih ke beberapa desa, karena kita bisa melihat kondisi masyarakat saat ini memang sangat membutuhkan air. Kita sudah siapkan mobil, tangki dan sopir agar setiap hari terus gencar mencari desa mana yang kekurangan air bersih, karena kan itu kebutuhan utama untuk masak, mencuci, mandi dan lainnya. Kalau buka kita siapa lagi yang akan membantu. Dan saya juga sangat mendukung beberapa relawan lainnya yang juga ikut membantu,” ungkap Isnan.
Meskipun dari Pemkab Banjanegara sudah menurunkan mobil tangki BPBD untuk droping ternyata semua itu belum mampu untuk menutup kekurangan air, apalagi untuk 20 Kecamatan.
“Tiap hari ada dari Pemkab Banjanegara sudah menurunkan tangki milik BPBD tapi itu tidak akan cukup, untuk ngeplot beberapa Desa yang tersebar di 20 Kecamatan, 50 ribu liter air per hari saja tidak cukup menurut saya,” pungkas Isnan.
Setelah musim kemarau melanda, untuk Banjarnegara hampir sama seperti daerah di Jawa Tengah lainnya yang mengalami krisis air, seperti Klaten, Grobogan, hingga Gunung Kidul. ( Gunawan).
