Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, memiliki sejarah panjang yang terjalin erat dengan kearifan lokal dan tradisi leluhur yang masih terjaga hingga kini. Terkenal dengan potensi agrarisnya yang melimpah, desa ini juga memiliki kekayaan alam serta budaya yang menjadi daya tarik tersendiri.
Ditengah pesatnya modernisasi, Desa Tirtomoyo tetap mempertahankan identitas lokal yang kuat, menjadikannya salah satu pusat kegiatan budaya dan ekonomi di wilayah Kabupaten Malang.
Potensi ekonomi Desa Tirtomoyo tak hanya datang dari sektor pertanian dan perkebunan, tetapi juga dari kreativitas masyarakatnya yang mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Melalui berbagai produk lokal, masyarakat desa berhasil memadukan tradisi dengan inovasi, sehingga menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal itulah yang kemudian melahirkan Pasar Rakyat Terongdowo Tempo Doeloe Tahun 2024, sebuah perhelatan yang merangkul masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
Pada Jumat sore, 6 September 2024, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM., secara resmi membuka Pasar Rakyat Terongdowo Tempo Doeloe di Desa Tirtomoyo. Acara yang disambut antusias oleh masyarakat setempat ini bukan sekadar ajang perputaran ekonomi, melainkan juga sebuah upaya nyata dalam melestarikan budaya leluhur yang kian langka di tengah arus globalisasi. Dengan tema “Tempo Doeloe”, pasar ini membawa pengunjung kembali ke masa lampau, di mana nilai-nilai tradisi dan gotong-royong menjadi nafas kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menegaskan pentingnya acara seperti Pasar Rakyat ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus menguatkan identitas budaya Kabupaten Malang.
“Saya berharap event ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga menginspirasi kita semua untuk terus menghargai dan menjaga warisan leluhur. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan Kabupaten Malang yang maju dan sejahtera,” ujar Bupati.
Pasar Rakyat Terongdowo bukan hanya ajang pertemuan para pelaku UMKM, tetapi juga sebuah ruang bagi seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Mulai dari pedagang makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga hiburan rakyat, semuanya dihadirkan dengan nuansa klasik yang mengajak pengunjung bernostalgia. Setiap sudut pasar mencerminkan kehidupan masa lampau yang tetap relevan dan memberikan inspirasi bagi generasi masa kini.
Pada kesempatan ini, Bupati Malang juga memaparkan berbagai prestasi gemilang yang telah diraih oleh Kabupaten Malang dalam berbagai bidang, baik secara kewilayahan, kelembagaan, maupun individu.
Prestasi-prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa inovasi yang dilandasi oleh tradisi dapat mendorong kemajuan daerah. Beliau mengajak seluruh warga Desa Tirtomoyo, khususnya Dusun Terongdowo, untuk terus berinovasi demi peningkatan kesejahteraan dan prestasi di masa mendatang.
Pasar Rakyat Terongdowo ini tak hanya menjadi roda penggerak ekonomi, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk mengenang masa lalu sambil menatap masa depan.
Dengan semangat gotong-royong dan kolaborasi, acara ini diharapkan membawa manfaat besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Bupati menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat menikmati acara, serta mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pelaksanaan.
Di tengah atmosfer nostalgia yang kental, Pasar Rakyat Terongdowo Tempo Doeloe tak hanya menjadi sarana ekonomi, tetapi juga simbol kekuatan budaya lokal yang terus hidup dan tumbuh di hati masyarakat.