Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sampah yang berserakan di Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, menjadi sorotan publik setelah unggahan viral di media sosial. Akun Facebook milik Yance Jon Kuncoro mengunggah keluhan terkait kondisi tersebut pada 8 Maret 2025, yang langsung memicu diskusi panas di kalangan warga.
Berbagai komentar bermunculan, menyoroti lambannya penanganan permasalahan ini. Salah satu komentar yang menarik perhatian datang dari akun Dayu Sumarno. Ia menyayangkan bahwa pembangunan desa berjalan lambat, sedangkan hiburan justru lebih diutamakan.
“Nek perkoro pembangunan desa mundur Sambirejo… nek perkoro dolan paling maju… Memang kayaknya harus mikir dewe nasib warga Sambirejo…” tulisnya dengan nada satire.
Di sisi lain, akun Caturarik mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Bhabinkamtibmas, lahan tempat pembuangan sampah tersebut merupakan tanah pribadi. Ia pun mengusulkan agar area tersebut dipagari dan dipasangi spanduk larangan membuang sampah.
“Usul dipagar dan dikasih banner dilarang membuang sampah di sini. Bila masih nekat, kita foto dan cetak di banner,” tulisnya dalam komentar.
Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pemerintah desa. Warga semakin geram karena permasalahan ini seolah dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi nyata.
Heru, Kepala Desa Sambirejo, saat ditemui awak media mengakui bahwa upaya penanganan sampah belum membuahkan hasil. Senin, (10/3).
“Kami sudah mencoba menjaga lokasi ini selama dua minggu, tapi tidak ada perubahan. Spanduk larangan pun dirusak. Sampah yang dibuang mayoritas berasal dari warga Kota Madiun bukan dari wilayah kami Desa Sambirejo Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun,” jelasnya.
Heru juga menambahkan bahwa persoalan ini telah dibahas dalam musyawarah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota dan Kabupaten Madiun, DLH Magetan, serta Badan Pusat Statistik (BPS). Sayangnya, hingga kini belum ada tindakan konkret yang diambil.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan agar masalah sampah ini tidak semakin parah. Akankah ada solusi nyata dalam waktu dekat, atau masalah ini akan terus menjadi polemik tanpa akhir? Semua pihak kini menunggu langkah tegas dari pemerintah dan instansi terkait.