Pendidikan

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) Dan Deep Learning Dalam Pendidikan: Peluang Dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

×

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) Dan Deep Learning Dalam Pendidikan: Peluang Dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

LENSANUSANTARA.CO.ID – Perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) semakin berperan dalam dunia pendidikan. Dengan hadirnya teknologi ini, metode pembelajaran konvensional mengalami transformasi menuju pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan berbasis data.

Kecerdasan Buatan (AI) dan Deep Learning membuka peluang besar bagi dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dalam mencetak generasi yang unggul dan kompetitif di tingkat global.

Example 300x600

Dalam beberapa tahun terakhir, Kecerdasan Buatan (AI) mulai diterapkan di berbagai sektor pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu penerapan AI yang paling nyata adalah dalam pembelajaran adaptif, di mana sistem AI mampu menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan individu siswa. Dengan teknologi ini, setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif, sesuai dengan kecepatan serta gaya belajar mereka masing-masing.

Selain Kecerdasan Buatan (AI), konsep Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) juga semakin menjadi fokus dalam dunia pendidikan. Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep secara mendalam, bukan sekadar hafalan. Dalam pendekatan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menghubungkan konsep yang dipelajari dengan situasi nyata.

Deep Learning memiliki tiga prinsip utama, yaitu mindfull learning, meaningfull learning, dan joyfull learning. Penerapan Deep Learning dalam pendidikan dapat dilihat dalam beberapa metode pembelajaran, seperti Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), dan Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning).

Dengan menggabungkan AI dan Deep Learning, pengalaman belajar menjadi lebih kaya, di mana siswa tidak hanya diberikan materi, tetapi juga didorong untuk mengeksplorasi dan menemukan solusi secara mandiri.

Meskipun Kecerdasan Buatan (AI) dan Deep Learning menawarkan berbagai keuntungan dalam dunia pendidikan, penerapannya di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan yang cukup signifikan. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur teknologi yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Banyak daerah, terutama di luar kota-kota besar, masih mengalami kesulitan dalam mengakses internet yang cepat dan perangkat keras yang memadai untuk mendukung teknologi canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI). Tanpa infrastruktur yang kuat, penerapan teknologi ini di sekolah-sekolah di daerah terpencil menjadi sangat terbatas.

Selain itu, kurangnya keterampilan teknologi di kalangan tenaga pendidik menjadi tantangan lainnya. Banyak guru yang masih belum terbiasa atau belum terlatih untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Tanpa pelatihan yang memadai, penggunaan AI dan Deep Learning dalam pembelajaran bisa menjadi kurang efektif. Untuk itu, diperlukan program pelatihan yang berkelanjutan bagi guru dan tenaga pendidik agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini dengan optimal.

Tidak kalah penting adalah biaya pengadaan perangkat yang masih menjadi kendala besar. Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem AI dan Deep Learning membutuhkan investasi yang cukup besar, yang sering kali sulit dipenuhi oleh banyak sekolah, terutama di daerah dengan anggaran terbatas.

Meskipun tantangan ini cukup besar, dengan langkah-langkah strategis yang tepat, seperti peningkatan infrastruktur, pelatihan bagi tenaga pendidik, serta dukungan pemerintah dalam hal pendanaan, penerapan AI dan Deep Learning dalam pendidikan Indonesia dapat memberikan dampak positif dan membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif dan merata. Sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, penguatan pendidikan berbasis teknologi menjadi keharusan.

Dengan memanfaatkan AI dan Deep Learning secara optimal, Indonesia dapat mencetak generasi muda yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing tinggi, siap membawa bangsa ini ke tingkat yang lebih maju dalam kancah dunia.

Penulis : Dini Ludfira Aisyah, Mahasiswa S3 Pendidikan Dasar Unesa

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.