Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Jember Muhammad Fawait menggelar Apel Sholawat Kebangsaan bagian dari program pemerintah kabupaten untuk menyapa dan menjangkau langsung masyarakat, khususnya para emak-emak di Kecamatan Rambipuji, Minggu (7/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu menegaskan bahwa Pemkab Jember terus bergerak mendekatkan layanan dan sosialisasi program pemerintah kepada masyarakat. Menurutnya, tidak semua warga di pedesaan aktif menggunakan media sosial sehingga pemerintah harus turun langsung agar informasi dapat tersampaikan.
“Kita melanjutkan program Pemkab Jember dengan menyapa langsung masyarakat. Kita tahu angka kemiskinan, AKB, dan AKI di Jember cukup tinggi. Karena itu, sosialisasi program Universal Health Coverage (UHC),” ujarnya.
Gus Fawait menjelaskan bahwa UHC menjadi prioritas agar masyarakat, terutama ibu hamil, warga yang sakit, serta masyarakat kurang mampu, dapat mengakses layanan kesehatan secara layak di rumah sakit maupun puskesmas hanya dengan menggunakan KTP Jember.
“Pemkab Jember akan terus memperluas edukasi, agar tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan,” ungkap Gus Fawait.
Terkait upaya penurunan kemiskinan, Bupati Fawait menyampaikan bahwa program pemerintah tahun 2026 akan fokus pada tiga skala: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
“Jangka pendeknya kita bantu melalui bantuan sosial. Jangka menengahnya melalui pembangunan infrastruktur. Untuk jangka panjang, kita siapkan peningkatan kualitas pendidikan termasuk beasiswa,” jelasnya.
Gus Fawait juga menegaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jember menunjukkan tren baik, terutama pada sektor kesehatan melalui program UHC. Ke depan, Pemkab akan semakin mendorong peningkatan IPM di sektor pendidikan dan kesehatan.
“Terkait program beasiswa, ia menyampaikan bahwa saat ini tahap validasi sedang berlangsung. Pemerintah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi untuk memastikan data calon penerima beasiswa sesuai,” tambahnya.
Nantinya UKT akan langsung diserahkan ke pihak kampus, sementara afirmasi ekonomi seperti biaya living kos akan ditransfer ke mahasiswa penerima. Ini melibatkan banyak pihak agar tepat sasaran.
“Gus Fawait berharap bahwa seluruh program tersebut dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember. “Harapan kita, akhir 2026 angka IPM semakin baik dan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” tutup Bupati.
