Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – 30/11/2021. Seorang Potografer di area lokasi Wisata Batu Raden selma pandemi covid-19 beralih profesi memanfaatkan akar pepohonan.
Ketika ditemui di area lokasi Wisata Batu Raden Marno berusia sekitar 60 thn lebih mengatakan kepada media, bahwa selama covid-19 berati 2 thn sudah menggeluti seni ukir, satu buah seni ukir tersebut dikerjakan hampir selama 2-3 bulan, yaa sebagai sampingan saja, karena sebagai potografer kan sepi.. Ucapnya.
Marno tidak pernah belajar atau ada bimbingan dari siapapun, seni ukirnya dikerjakan hasil imajinasinya sendiri, bukan hasil jiplakan. Apa yang ada di benaknya itu yang dia gambar dalam bentuk ukiran di akar kayu.
Hasil ukirannya pernah ada yang membeli dua buah, bentuk naga dan Rajawali, Yaitu orang Cikarang dan Purwokerto, dia bilang membeli ukiran dari saya buat nyimpen mustika yang dia punya. Harga 9 jta satu buah itu yang sudah jadi tinggal dipajang, kalau yang belum jadi seharga 7 jta, sambil menunjukan ke arah ukiran Naga.
Hasil tangan yang kreatif itu sayang nya belum diketahui oleh pemerintah setempat yang sangat kompeten sekali untuk meningkatkan tarap hidup seorang budaya seni.
Saya belum pernah ikut seminar, insya Alloh kalau ada acara pameran pameran saya akan ikut mudah mudahan saja dapat kesempatan bagi saya.
Pernah ada kepala dinas yang pernah kesini sekedar melihat lihat saja, dan mendukung dengan kerajinan yang saya buat.
Marno masih punya istri berjualan kopi masih di lokasi Wisata Batu Raden tidak jauh dari tempat Marno mengukir, Marno sudah punya cucu cuma sekarang tinggal berdua dengan istri. Asli Marno dari Baturaden dan istrinya asli orang Purwokerto.
Saya cuma memanfaatkan limbah akar kayu, dari pada terbuang saya manfaatkan. Kalau anak muda ada yang berminat untuk belajar saya siap untuk berkreasi bersama sama, “ujarnya”.
Tapi selama ini belum pernah ada yang berminat, atau mungkin juga jarang yang minat untuk seni pahat ini. Karena harus telaten dan punya jiwa seniseni, hasil karya saya punya kepuasan tersendiri sebagai kepuasan batin.
Harapan saya untuk kedepan para anak bangsa dapat meniru hasil seni karya anak bangsa kita sendiri supaya tidak punah. (N.Nurhadi)
