Daerah

Mahasiswa KKN 44 UINSA Kedawungwetan dan Masyarakat Bersinergi, Wujudkan Kampung Sehat dan Mandiri Melalui Penanaman Asman Toga

×

Mahasiswa KKN 44 UINSA Kedawungwetan dan Masyarakat Bersinergi, Wujudkan Kampung Sehat dan Mandiri Melalui Penanaman Asman Toga

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN 44 Kedawungwetan Uin Sunan ampel surabaya (UINSA)
Mahasiswa KKN 44 Kedawungwetan Uin Sunan ampel surabaya (UINSA) melakukan kegiatan penanaman Tanaman obat keluarga (TOGA) yang berlokasi di Dsn. Buntalan, Ds. Kedawungwetan, Kec. Grati, Kab. Pasuruan, Sabtu (13/7/24).

Pasuruan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Mahasiswa KKN 44 Kedawungwetan Uin Sunan ampel surabaya (UINSA) melakukan kegiatan penanaman Tanaman obat keluarga (TOGA) yang berlokasi di Dsn. Buntalan, Ds. Kedawungwetan, Kec. Grati, Kab. Pasuruan, Sabtu (13/7/24).

Kegiatan ini adalah kolaborasi antara mahasiswa KKN 44 UINSA dengan masyarakat yang didukung oleh perangkat desa, kader PKK serta Bhabinsa ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung program kesehatan masyarakat dan melestarikan tanaman obat tradisional.

Example 300x600

“Sangat terbantu sekali adanya kolaborasi dengan mahasiswa KKN 44 di desa kami. Kehadiran para mahasiswa ini memberikan dampak positif yang sangat berarti bagi masyarakat Desa Kedawungwetan”, Ujar Surojoyo Mulyo selaku Kepala Desa.

Program Pembuatan Taman TOGA ini dimulai dari pengumpulan beragam jenis tanaman obat keluarga baik dengan membeli ataupun sumbangsih dari warga.

Total ada 100 lebih jenis tanaman obat keluarga yang berhasil dikumpulkan, mulai dari jahe, kunyit, sereh, terong, kumis kucing, sambiroto, dlingo, daun sendok hingga lidah buaya. Jenis tanaman tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar bumbu dapur dan sebagai obat herbal untuk kesehatan tubuh.

Tujuan utama pembangunan taman asman toga ini tidak lain yaitu untuk kebutuhan masyarakat sendiri, agar bisa memanfaatkan obat-obat yang sudah ditanam.

“Harapan saya dengan adanya taman toga ini, masyarakat dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan. Terlebih lagi apabila dapat menanam toga di rumah masing-masing, sehingga lebih efisien dan mudah dijangkau”, Pesan Kepala Desa.

Selain itu, memang ada program dari pemerintah pusat untuk serentak melakukan penanaman asman toga di daerah masing-masing dengan tujuan untuk menjaga kelestarian tanaman obat tradisional serta sebagai ajang kejuaraan tingkat kecamatan.

Untuk mendukung ajang tersebut, salah satu kreatifitas kader PKK adalah mengubah botol plastik bekas menjadi hiasan taman. Botol-botol plastik disusun dan direkatkan menjadi bentuk objek yang menarik perhatian. Hal ini dilakukan sebagai bentuk nyata dari prinsip reduce, reuse dan recycle.

“Kita harus bekerja sama baik dari perangkat desa maupun masyarakat untuk menjaga, merawat dan melestarikan taman toga ini. Karena kebersamaan itu penting, agar apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain”, Ujar Suhardi selaku Bhabinsa Desa Kedawungwetan.

“Saya sangat bangga sekali dengan kelompok KKN 44 yang memiliki semangat berjuang sehingga mampu mengajak kerjasama warga untuk turut andil dalam penanaman asman toga ini”, Ucap Satria Yudha selaku Koor Desa KKN 44.

Kedepannya, diharapkan keberadaan Taman TOGA tersebut dapat dirawat dan lebih dikembangkan terutama dalam penambahan jenis tanaman obat keluarga baik oleh Kader PKK maupun oleh masyarakat lainnya.

Selain itu, besar harapan dengan adanya Taman TOGA yang baru menjadikan masyarakat lebih mengenali khasiat dari beragam jenis tanaman disekitarnya dan mampu memunculkan kemandirian dalam pengobatan keluarga.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.