
Lensanusantara.net Situbondo – Diberitakan sebelumnya Polemik Sugi Nur tentang Rencana Pendirian Pesantren oleh tokoh kontroversial SUGI NUR atau yang akrab di kenal GUS NUR menuai kecaman beberapa tokoh di Situbondo khususnya wilayah Besuki dan sekitarnya. Eko Siti Jenar tantang Sugi Nur, akhirnya mendapatkan jawaban. Yang kemudian dari rangkaian pertemuan awal yang sempat adu argument.
Pemuda asli Besuki, yang tidak mau kotanya mayoritas Nahdliyyin dirasuki oleh pendiri atau pengasuh Ponpes yang dikenal kontrovesial yakni Sugi Nur dengan dakwahnya yang dinilai dan acap kali melontarkan ujaran kebencian dan menghina pemerintah serta para Kiai NU di laman You Tubenya. Rekam jejak ceramah Sugik Nur yang kerap menghina dan menyebarkan ujaran kebencian serta sering memprovokasi menjadi alasan utama penolakan kami warga Besuki.
Saat dikonfirmasi oleh Awak media Online Eko Febrianto, Ketum LSM SITI JENAR membenarkan hal tersebut, “Dari rangkaian pertemuan dengan Sugi Nur dari awal di Rumah Makan Bali II, dan pertemuan kedua di Rumah Makan Joko Tole. Saya secara pribadi tetap pada pendirian, bukannya menolak dengan didirikannya Tahfidz Quran atau Ponpes di Besuki. Hanya kami tidak ingin Sugi Nur atau Gus Nur cara berdakwahnya seperti yang kita ketahui bersama mengandung kata kata kontroversi itu dilakukan disini”. Selasa, (28/07/2020).
Menurutnya sebagai warga negara NU, juga tidak akan Setuju jika daerahnya juga di Tempati Ajaran ala Sugi Nur. Yang notabene dia menerima Dai tapi, cara ngomong begitu tidak sopan, sangat menyinggung perasaan umat wabil khusus warga NU seperti yang selama ini kita lihat di beberapa konten YouTube miliknya
Masih kata Eko, “Wabil khusus kami Warga NU yang mana Dai yang memilih cara yang terbaik menarik umat. Bukan malahan memecah belah Ummat seperti yang kita tonton selama ini. Kami meminta jangan hina untuk kiai NU kami, dan jangan melenceng dari pengajaran Rosul jika Islam Itu adalah Agama Dengan RAHMATAN LIL ALAMIN. Itu saja persyaratan yang kami minta “, jelas Eko.
Eko menerima, “Dari pertemuan yang kami terima jika Gus Nur niatannya baik untuk membangun Ponpes di kota kami. Namun dengan persyaratan: Pertama, tidak melakukan dakwah yang selama ini dikhasilkan. Kedua, jangan hina Kiai kami NU. mendapat Restu FORKOPIMDA serta Para tomas dan Toga di Kabupaten Situbondo ini.
Karena pada dasarnya saya pribadi sangatlah welcome dengan adanya ponpes Tahfiz yang katanya Gus Nur akan digratiskan nantinya. dan saya orang pertama yang akan meminta maaf dan mendukung secara terbuka kalau niatan Sugi Nur benar benar tulus untuk kemaslahatan dan membantu ummat”,. dan tolong statemen saya ini jangan di plintir. saya mau sepakat karena syarat syarat utamanya syarat ikut serta menjaga Marwah ULAMA utamanya semua kiyai kiyai NU di Indonesia Pungkas nya.
- Reporter : Ahmad
- Editing : Adit
- Publisher : Basri