Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Yayasan At-Taqwa Bondowoso gelar Rapat Kerja bersama unit pendidikan dan lembaga yang berada dibawah naungannya sebagai formulasi dan garapan desain pendidikan ke depan.
Acara yang bertempat di Gedung rektorat Aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa tersebut juga melibatkan Jajaran Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus dan perwakilan Kepala/Ketua Lembaga baik dari TPQ, TK, PAUD, MI, MTs, Unit Usaha, Pengurus Takmir hingga Perguruan Tinggi STAI At-Taqwa Bondowoso pada hari Sabtu, (16/04/2022).
Kegiatan yang diawali Sholat Jamaah dhuhur dan pembacaan Rotibul Haddan ini bertujuan untuk penguatan karakter keagamaan yang terus berlangsung dengan khidmat. Kemudian, dilanjut dengan ceremonial pembukaan Raker.
Ketua Panitia Rapat Kerja Yayasan At-Taqwa Bondowoso, H. Moh. Zakariyah, S.Pd.I melaporkan bagaimana proses Rapat Kerja Yayasan At-Taqwa terlaksana. Baik, dari beberapa peserta yang terlibat serta kebutuhan didalam forum nantinya.
“Acara ini dirancang dengan penuh manajerial. Baik dari kesiapan secara administrasi, tempat dan sebagainya. Penyediaan kebutuhan didalam forum juga terfikirkan dengan baik. Melalui koordinasi dan komunikasi dengan Mitra Yayasan At-Taqwa yaitu Bank Jatim. Dihadiri oleh 59 peserta dari jajaran Dewan Pembina, Pengawas, Pengurus hingga perwakilan lembaga dari tingkatan bawah hingga Perguruan Tinggi,” lapornya H. Zakariyah.
Disisi lain, Ketua Umum Yayasan At-Taqwa Bondowoso, Drs KH. Imam Barmawi Burhan menyampaikan bahwa kegiatan Raker Yayasan ini menjadi sangat penting untuk mensyukuri apa yang telah dilakukan dari hasil Raker sebelumnya. Baik yang sudah terwujud maupun yang perlu dipoles kembali pada Raker yang berlangsung tersebut.
“Raker ini sangat penting sebagai pengingat dan syukur yang harus terpanjat atas apa yang sudah terwujud sebelumnya. Sehingga, menjadi garapan besar melalui formulasi baru dari hasil Raker Yayasan dan arahan pembina Yayasan,” katanya yang dikerap dipanggil Abah Imam tersebut.
Tidak hanya itu, Abah Imam juga mengungkap bagaimana proses mutawatir pembangunan pendidikan yang berada dibawah naungan Yayasan At-Taqwa tidak lepas dari ruh pendidikan dan spirit para muassis serta istikharah disetiap perencanaan.
“Bermula dengan beberapa lembaga tingkatan bawah hingga disusul sampai ada Perguruan Tinggi yang kita lihat sekarang. Semua melalui istikharah serta terus diterapkannya ruh dan spirit para pendahulu.” tambahnya.
Ketua Pembina Yayasan At-Taqwa Bondowoso, Prof. Dr. KH. Abdul Halim Soebahar, M.A dalam sambutannya bahwa Raker Yayasan di Bulan Ramadhan banyak menuai kemanfaatan. Serta, sebagai media referensi, evaluasi dan pengembangan yang dikelola oleh Yayasan At-Taqwa.
“Raker Yayasan ini banyak membawa manfaat, baik sebagai media referensi, evaluasi dan pengembangan terhadap lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan At-Taqwa,” katanya sebagai pengantar dalam sambutan.
Selain itu, lebih lanjut, Prof. Halim menambahkan, Yayasan At-Taqwa yang berada di Provinsi Jawa Timur jauh lebih bagus. Dibanding dengan Yayasan lainnnya. Secara administrasi, kinerja dan lainnya.
“Pembuktian yang signifikan bahwa Yayasan At-Taqwa merupakan Yayasan terbaik, bagus di Provinsi Jawa Timur. Dibanding dengan Yayasan lainnya yang terkadang hanya muncul diawal kemudian hilang tenggelam. Berprestasi di tingkat nasional baik lembaga MI, TK hingga STAInya,” imbuhnya.
ditempat yang sama, Prof. Halim juga menuturkan pesan moral yang harus disadari dan menjadi karakter pendidikan lembaga.
“Yayasan At-taqwa yang dimulai dengan mengembangkan pendidikan di masjid. Masjid simbol dzikir sedangkan Lembaga itu simbol fikir. Kalau lembaga itu muncul kemudian disertai dengan simbol yang kuat. Maka, peradaban-peradaban pendidikan yang dibangun juga kokoh dan kuat. Pesan moralnya, pondasinya harus kuat melalui korelasi dzikir dan fikir itu,” tegasnya Prof. Halim yang sekaligus membuka Raker Yayasan tersebut.
Kemudian, ada sebuah usulan yang juga Prof. Halim paparkan bahwa Yayasan At-taqwa kedepan harus memiliki Lembaga Kendali Mutu sebagai pendorong dalam mengkaji potret pendidikan kedepan.
“Usulan saya, kedepan Yayasan yang sudah besar ini. MInya terbesar di tingkat internasional. TKnya juga demikian. Bahkan, STAInya pun demikian. Maka, harus ada lembaga kendali mutu untuk melakukan kajian-kajian. Karena, layanan pendidikan harus memberikan janji mutu kepada masyarakat. Utamanya objek pendidikan, yang harus memberikan kualitas sesuai dengan perkembangan,” tukasnya.
Kemudian, beberapa faktor yang menjadi pengaruh harusnya ada perubahan adalah perubahan zaman, perubahan kebijakan dan perubahan kehidupan masyarakat.
“Faktor yang menjadi pengaruh didalam dunia pendidikan sehingga ini menjadi atensi oleh kendali mutu nantinya. Karena perubahan zaman, perubahan kebijakan dan perubahan kehidupan masyarakat. Yayasan yang sudah besar harus memberikan janji mutu yang nyata dan pengelolaan yang sangat baik hingga terbaik di tingkat Provinsi harus terus berkemajuan,” tutupnya.
Yayasan At-Taqwa Bondowoso merupakan peninggalan para muassis melalui riyadhah yang kuat serta tumbuh dengan kekuatan dzikir dan fikir yang terus dikorelasikan. Serta, tidak ada keraguan ketika masyarakat mendaftarkan anak-anak untuk menempuh pendidikan di Lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan At-Taqwa. Tanpa pertimbangan dan kepasrahan yang tertanam. Dengan bukti prestasi serta berbagai bukti kinerja lainnya.
Menurut pantauan dilapangan, acara tersebut juga dihadiri oleh KH. Abdurrahman Ilyas, H. Mudassir, KH. Ahmad Sodiq, Drs. HM. Kholil Syafi’ie (jajaran Dewan Pembina Yayasan), jajaran dewan pengawas, jajaran dewan pengurus yayasan serta Ketua Lembaga dibawah naungan Yayasan At-Taqwa beserta jajarannya melalui perwakilan dari setiap lembaga. (Hairul)