Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tentang tanggapan umum dari fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memberikan jawaban dalam rapat paripurna DPRD mengenai Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di gedung DPRD Kabupaten Pangandaran pada hari Jum’at 04 Agustus 2023 pagi hari.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil ketua Jalaludin S.Ag, yang diikuti pula oleh 29 anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Forum Koordinasi, Sekda, para staf ahli, para Kepala SKPD, BUMN,BUMD, APDESI, PABPDSI, Kepala Kantor Agama yang mewakili, Dandim, serta undangan lainnya, Jum’at (04/08/2023).
Dalam penyampaian jawaban, Bupati Jeje Wiradanata Pangandaran mengatakan bahwa pada prinsipnya semua menerima untuk dibahas dalam tahapan selanjutnya. “Saya sama pak Wabup melaksanakan capaian-capaian ditahun yang lalu, tentu konsep dan arahan kebijakan jangka menengah dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, ada dua persoalan penting yang sangat prinsif sebagai sesuatu yang harus disikapi dengan baik, karena masa jabatan yang diperpendek yaitu harusnya 2026 sekarang jabatannya menjadi sampai 2024. Konsep program, target–target sasaran yang tadinya 5 tahun sekarang diperpendek, efektipnya adalah tahun 2022, 2023 dan 2024.
“Nah! disitu ada proses demokrasi, kita berfikir bagaimana program–program tersebut diproses berjalan dengan baik dan lancar, didalam RPJMD yang seharusnya sampai 2026 sekarang harus tercapai sampai 2024,” jelasnya.
Persoalan yang kedua efek dampak dari corona , akan tetapi penangan kesehatan berhasil, penanganan sosial juga berhasil, dengan menggunakan anggaran yang ada, meskipun disana banyak persoalan yang tidak mudah di simak dan tidak mudah rasakan.
“Karena anggarannya terbatas kita gunakan apa adanya, dan capaian–capainya beresiko sehingga akan ada yang tidak tercapai itu pilihan yang pertama, pilihan yang kedua bagaimana pun dengan kondisi ini bagaimana pun capaian-capaian tersebut harus tercapai sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat dengan baik, berarti kita harus memilih diantara dua pilihan tersebut dan semuanya ada resiko yang harus kita tanggung supaya pencapainya target,” terangnya.
“Saya punya dua cara, pencapaian target dan penyehatan piskal, semuanya tidak ada yang enak tapi setidaknya apa yang menjadi program dan kebijakan-kebijakan bisa tercapai hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (N.Nurhadi)