Bantaeng, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Bantaeng Ilham Azikin menghadiri Penyerahan Secara Simbolis Hibah Kompetitif dirangkaikan Pembukaan Workshop Business Motivation Pathway (BMP) Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) di Balai Kartini, Kecamatan Bantaeng, Kamis (24/8/2023).
Penerima hibah berasal dari berbagai sektor. Peternakan, perkebunan, budidaya, dan pengolahan. Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar mengatakan, YESS di Kabupaten Bantaeng sejak 2021 sampai 2023 mencapai realisasi tertinggi dari lima kabupaten penerima program YESS yang ada di Sulawesi Selatan. Dia menjelaskan, Penerima Manfaat Hibah Kompetitif sebanyak 36 kelompok Petani Milenial yang tersebar di delapan kecamatan dengan total anggaran sebesar Rp 1.429.166.500.
“Kepada petani milenial penerima hibah kompetitif kedepannya akan mendapatkan lima jenis pelatihan. Selain itu, petani milenial juga harus mampu membangun jejaring dengan berbagai sektor dan dari hulu ke hilir,” ucapnya.
Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, kegiatan tersebut menunjukkan komitmen semua untuk bersinergi antara pemerintah dan masyarakat yang senantiasa produktif dan lebih baik lagi kedepannya di Kabupaten Bantaeng.
“Terima kasih juga kepada Polbangtan Gowa yang senantiasa memberikan manfaat bagi pertanian di kabupaten Bantaeng,” kata dia.
Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik nasional itu mengatakan, pertanian saat ini sangat dibutuhkan. Petani milenial dibutuhkan perannya oleh masyarakat lokal maupun global. Pertanian menjadi sektor yang tidak terganggu oleh pandemi dan Kabupaten Bantaeng menjadi daerah yang paling cepat reborn di Sulsel dan menempati urutan pertama pertumbuhan ekonomi tertinggi dua tahun berturut-turut di Sulsel pasca pandemi 15,45 persen.
“Dampak sektor pertanian mengungkit pertumbuhan ekonomi yang muaranya ada pada kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berharap besar pada sektor pertanian dan menjadi penopang kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Petani Milenial kata Ilham Azikin harus punya misi dengan pendekatan keilmuan dan menjadi penopang kesejahteraan masyarakat.
“Anak-anak muda bisa menjadikan tantangan sebagai peluang itulah petani milenial. Petani Milenial memiliki tiga ciri, visioner, kemampuan beradaptasi dan digitalisasi,” ungkapnya. (Fahmi)