Daerah

24 Siswa SDN 2 Somawangi di Banjarnegara Keracunan Berjamaah, Diduga Usai Jajan Makaroni Basah

×

24 Siswa SDN 2 Somawangi di Banjarnegara Keracunan Berjamaah, Diduga Usai Jajan Makaroni Basah

Sebarkan artikel ini
Kepala Sekolah SDN 2 Somawangi
Siswa yang mengalami keracunan masih mendapatkan perawatan di Puskesmas 1 Mandiraja, Senin, 13/11/2023. (Foto : Gunawan/LensaNusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Waspada dan selalu perhatikan apa yang di konsumsi anak. Akibat makan jajanan makaroni basah bertabur bumbu, sebanyak 24 siswa SDN 2 Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, mengalami keracunan berjamaah sehingga harus dilarikan di Puskesmas Mandiraja 1 untuk mendapatkan penanganan secara lanjutan.

Menurut salah satu murid kelas 5 bernama Graivid kepada lensanusanatra.co.id mengatakan. “Saat itu saya teman-teman jajan makaroni, harganya Rp 2000,- setelah dimakan tiba-tiba perut sakit, lalu muntah-muntah, ada yang dikelas juga,” jelasnya, Senin (13/11/2023).

Example 300x600

Hal sama juga diungkapkan Habib Ragil, siswa kelas IV ini mengatakan setelah makan jajanan makaroni basah, langsung merasa pusing dan lalu muntah, padahal makanan belum habis.

“Setelah makan dikit, langsung pusing dan mual, perut rasanya eneg dan lalu muntah-muntah, akhirnya makanan saya buang,” ungkap Habib yang masih tergeletak lemas di ruang UGD Puskesmas.

Diruang UGD Puskesmas Mandiraja 1, Kepala Sekolah SDN 2 Somawangi, Aziz Fanani merasa prihatin melihat siswa-siswanya tergeletak di tempat tidur.

“Sangat prihatin sekali mas, padahal kita sudah sering kali melakukan himbauan dan edukasi, dan sampai sudah kita pasang banner larangan jangan jajan sembarangan, tapi hilang banner-Nya, padahal kita pihak sekolah sudah menyediakan kantin, gunanya untuk menghindari hal-hal yang seperti ini,” jelas Aziz.

Aziz juga menambahkan, dirinya akan bekerjasama dengan wali murid agar nantinya bisa ikut melakukan pengawasan kepada anaknya, terutama soal makanan.

“Saya akan mengumpulkan wali murid, agar nantinya anak-anaknya tidak dikasih lagi uang jajan saat berangkat sekolah, tapi kasih bekal, agar pola makan sehat bisa ikut mengontrol, karena saat ini banyak jajanan yang dibuat pedagang asal-asalan, dan juga saya akan mensterilkan depan gerbang sekolah yang selama ini banyak pedagang keliling, dengan komunikasi ke mereka juga,” pungkas Aziz. (Gunawan)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
error: Content is protected !!