Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kebahagiaan Jumani orang tua korban penculikan tak dapat disembunyikan setelah kembali bisa memeluk buah hatinya yang menjadi korban penculikan, Kamis (26/012/2023).
Jumani mengaku sangat bahagia karena sudah bisa kembali bersama anaknya. Setelah dibawa kabur oleh pelaku, sebelum akhirnya diamankan oleh Polres Bondowoso. Dia pun mengaku berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena sudah berhasil mengamankan pelaku. Serta mengembalikan bocah tersebut kepada dirinya. “Terimakasih sudah menemukan anak saya yang hilang,” katanya.
Jumani menuturkan, sebelum terjadinya penculikan Ternyata, pelaku sempat meminta kepada Jumani, untuk meminjamkan anaknya selama beberapa bulan. Dengan alasan akan dibawa ke Tangerang. Namun, karena merasa khawatir dirinya tidak memperbolehkan hal tersebut. “Kan gak jelas mau gimana, saya gak perbolehkan,” imbuhnya
Jumani mengaku tidak tahu seperti apa prosesnya. Karena anaknya sedang berada di rumah kakeknya, di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami. Pelaku membawa korban dengan alasan akan dibawa ke rumah cucunya. Namun setelah dia pergi ke tempat yang dimaksud, ternyata yang bersangkutan tidak ditemukan. “Pas saya sampai kesana sudah tidak ada,” ujarnya dengan muka berkaca-kaca.
Setelah mengetahui hal tersebut, Jumani kemudian memutuskan untuk melapor kepada pihak berwajib. Satu hari pasca kejadian, akhirnya pelaku dapat diamankan oleh petugas kepolisian. Termasuk anak yang menjadi korban penculikan itu. Selama beberapa hari, dia mendapatkan perawatan dari petugas. Sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada ibu korban.
Ditempat yang sama, Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko menuturkan, setelah berhasil mendapatkan korban. Pihaknya memang langsung melakukan pemeriksaan kesehatan. Termasuk memberikan edukasi kepada ibu korban, agar memberikan perlindungan lebih maksimal kepada anaknya. Terlebih dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat sempat dihebohkan dengan isu penculikan anak.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada masyarakat tetap waspada dan melakukan pengawasan terhadap anaknya. Terlebih, modus penculikan dan eksploitasi anak ini terus berkembang. “Perhatikan, kemana anaknya, bersama siapa, dan apa yang dilakukan,” kata dia.
Kapolres Bondowoso juga mengimbau agar sekolah setingkat PAUD dan SD, membuat sistem penjemputan anak yang baik. Penjemputan itu, selain melindungi dari aksi penculikan, juga untuk menjamin keselamatan anak di jalan. “Sebelum ada wali, atau penjemput yang sudah terdaftar di sekolah masing-masing, maka anak tersebut tidak diperbolehkan keluar dari pagar,” pungkasnya.(*/Dhofir)