Probolinggo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Baru-baru ini tersebar pemberitaan oleh salah satu media online tentang seorang perempuan bernama Siti Sulaiha, 53, warga Dusun Krajan, Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Dimana dalam pemberitaan tersebut disebutkan kalau Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau yang lebih dikenal dengan BLT DD pada tahap 4,5 dan 6 miliknya dicabut pemerintah desa setempat.
Namun hal tersebut dibantah oleh Kepala Desa Sambirampak Kidul, Junaidi Abdillah. Ia menegaskan kalau warganya yang bernama Siti Sulaiha ini sudah menerima penuh bantuan BLT DD baik tahap 1,2,3 dan tahap 4,5,6.
“Itu tidak benar mas. Kita sudah lakukan pencairan dan ada dokumentasi yang bisa kita pertanggung jawabkan,” tegasnya.
Ia menambahkan memang ada pengurangan di tahap 4,5 dan 6 ini, total sebanyak 36 orang yang dikurangi. Hanya saja, nama Siti Sulaiha ini tidak termasuk dalam pengurangan tersebut, sehingga ia menyayangkan pemberitaan yang beredar tersebut.
“Kriteria pengurangan ini sesuai musyawarah, kita lihat siapa yang layak untuk dikurangi. Kita juga sudah lakukan Musdes,” terangnya.
Terpisah, Siti Sulaiha, wanita yang diberitakan tidak menerima bantuan BLT DD tahap 4, 5 dan 6 itu, justru mengaku sudah menerima bantuan dari pemerintah desa setempat. Ia bersama warga lainnya melakukan pengambilan di Kantor desa setempat.
“Sekitar dua bulanan saya yang terima pak. Itu uang sebanyak 900 ribu, ambilnya di kantor desa, saya juga ngambil sendiri,” paparnya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Siti Sulaiha sendiri merupakan seorang perempuan yang tinggal sendirian, kesehariannya mencari sayuran dan dijualnya kembali. Hanya saja, akalnya kurang sehat.
Hal itu diakui oleh Razak, 43, salah satu tetangga Siti. Ia mengatakan kalau Siti itu dijuluki Ti terbang oleh warga sekitar. Panggilan itu muncul dari cara Siti berjalan cepat dan kadang tangan mengepak layaknya sebuah sayap seperti hendak terbang. Tak hanya itu, ia juga mengaku mengetahui kalau Siti ini sudah menerima bantuan BLT DD tahap 4, 5 dan 6.
“Memang kurang satu pak (akalnya, Red). Terkait bantuan, setau saya dia nerima pak, kalau ngambil itu bareng mertua saya ke kantor desa,” akunya.(Yusub)
