Situbondo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bisnis prostitusi atau biasa disebut bisnis esek-esek seperti tidak ada matinya. Meskipun kerap kali dilarang, dan juga ditindak oleh institusi terkait, nyatanya bisnis ini terus beroperasi dengan berkedok rumah karaoke yang menyediakan wanita-wanita panggilan, Jum’at (07/10/2022).
Salah satunya di eks Lokalisasi Gunung Sampan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Puluhan rumah-rumah karaoke berjajar menjajakan wanita-wanita berpakaian seksi demi menarik pria hidung belang.
Menurut pantauan lensanusantara.co.id kebanyakan para Pekerja Seks Komersial (PSK) tersebut berasal dari berbagai kota besar di Indonesia.
“Kebanyakan para PSK di eks lokalisasi gunung sampan berasal dari Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang dan kota lainnya,” Ujar Melati nama samaran salah satu PSK di eks lokalisasi gunung sampan.
Bahkan data yang berhasil didapat, para mucikari memberikan beberapa tarif yang fantastis, mulai dari 1 botol minuman keras merek Bir 60.000, 1 botol merek anggur merah 85.000, musik yang digunakan dalam karaoke 150.000, pemandu karaoke atau yang dikenal dengan Lady Companion (LC) memberikan tarif per orang 100.000, dan untuk melakukan hubungan badan atau biasa disebut (kamar) dibandrol dengan tarif 300.000.
Tak jarang para pria hidung belang berani mengeluarkan budget hingga 5 juta rupiah, untuk karaoke dan juga berhubungan badan.
Di sisi lain, eks lokalisasi gunung sampan juga menjadi tempat perjudian yang dihuni oleh bandar bandar judi, pada Kamis (22/9/2022) pukul 01.00 wib dini hari, 1 bandar judi cap jie kie berhasil diringkus oleh jajaran anggota Satreskrim Polres Situbondo di eks lokalisasi gunung sampan Desa Kotakan.
Kasatpol PP Kabupaten Situbondo, Buchari melalui Kasi Operasional Satpol PP mengatakan, ada 4 titik lokalisasi yang ada di Situbondo.
“Di eks lokalisasi Gunung Sampan Desa Kotakan, di belakang kantor Desa Kotakan, lokalisasi Bandengan Panarukan dan rajawali wilayah barat Situbondo,” Jelas Kasi Operasional Busa.
Lebih lanjut, upaya Satpol PP memberikan program humanis dengan pengajian sholawat dan himbauan berhenti dan bekerja di pabrik rokok dan udang Probolinggo.
“Selama 2 bulan Satpol PP Situbondo yang membiayai pada PSK yang ikut pelatihan di Probolinggo, kami himbau semuanya berhenti total,” ujar Kasi Ops Satpol PP Busa. (day)