Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam rangka percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Bondowoso, beberapa upaya telah dilakukan untuk mencapai target penurunan stunting.
Saat ini Bondowoso menempati urutan kedua tertinggi di Jawa Timur dengan prevalensi stunting 32 persen, menurut data yang di peroleh dari Dinas Sosial P3AKB target yang harus dipenuhi Kabupaten Bondowoso sampai di angka 21 persen pada Tahun 2024
Bupati KH. Salwa Arifin menerima kedatangan Tim dari Universitas Airlangga Surabaya bertempat di Peringgitan Bupati, guna berkoordinasi dan melakukan audiensi bersama dalam rangka pendampingan dengan mengimplementasikan konsep Desa Emas sebagai intervensi hulu dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Selasa (05/09/2023)
Desa Emas merupakan program dengan tujuan meningkatkan peran desa dalam eliminasi masalah stunting dengan menggunakan pendekatan lima pilar di Jawa Timur.
Program ini dilaksanakan oleh 19 perguruan tinggi di Jawa Timur salah satu diantaranya adalah Universitas Airlangga Surabaya dengan melibatkan kabupaten/kota.
Bupati menyampaikan bahwa langkah ini sangat tepat, ia sangat mengapresiasi dan sangat mendukung penuh, selain itu Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Universitas Airlangga.
“Terima kasih atas kehadiran dari Tim Unair semoga banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dan pembangunan di Kabupaten Bondowoso”, ucap Bupati.
Kegiatan hari ini dihadiri oleh Perwakilan dari UNAIR, beberapa OPD terkait, dan 5 kecamatan yang di daulat menjadi lokus pendampingan dari Tim Unair yakni Wringin, Binakal, Tlogosari, Cermee, Botolinggo yang didampingi oleh tim koordinator penyuluh KB masing-masing kecamatan.(Ick/Agn)
