Daerah

Pelatihan Olahan Tomat di Desa Kare Madiun, IKA UNS dan Pemdes Dorong UMKM Petani Naik Kelas

1012
×

Pelatihan Olahan Tomat di Desa Kare Madiun, IKA UNS dan Pemdes Dorong UMKM Petani Naik Kelas

Sebarkan artikel ini
pelatihan pengolahan hasil panen tomat di kantor desa setempat, Rabu (29/10).

Madiun, LENSA NUSANTARA.CO.ID –
Aksi protes petani tomat di Pendopo Ronggo Djumeno beberapa waktu lalu rupanya membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Kare gerah. Mereka tak ingin kejadian serupa terulang. Sebagai langkah konkret, Pemdes langsung menggelar pelatihan pengolahan hasil panen tomat di kantor desa setempat, Rabu (29/10). Kegiatan itu menggandeng Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Madiun Raya.

“Ini bentuk tanggung jawab kami agar petani tidak terus terjebak pada fluktuasi harga pasar. Tomat tidak boleh lagi cuma berhenti di jual mentah,” tegas Kepala Desa Kare Sunarno.

Example 300x600

Puluhan ibu-ibu petani tomat tampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka belajar mengolah tomat menjadi produk bernilai tinggi seperti sale tomat, roti tomat, saus tomat, hingga jus tomat. Sunarno menyebut langkah ini sebagai upaya nyata membuka peluang ekonomi baru bagi keluarga petani, sekaligus memperkuat sektor UMKM desa.

BACA JUGA :
Kabupaten Madiun Peringati Hari Jadi ke-457 Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan dan Pelayanan Publik Inklusif

“Mulai sekarang ibu-ibu harus berani berinovasi. Dari dapur rumah tangga bisa lahir produk unggulan desa. Kami ingin kesejahteraan petani naik dari hasil olahan sendiri,” lanjutnya.

Tak berhenti di pelatihan, Pemdes Kare juga menyiapkan pendampingan lanjutan. Produk hasil olahan nantinya akan didorong masuk ke pasar lebih luas melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“BUMDes akan jadi pintu pemasaran produk-produk ini. Kami akan kawal sampai benar-benar bisa menghasilkan,” tandas Sunarno.

Lisnawati, salah satu peserta pelatihan, mengaku banyak mendapatkan ide baru. Ia tertarik mencoba membuat produk “kurma tomat” yang menurutnya memiliki rasa manis dan unik.

BACA JUGA :
Pj Walikota Malang Dorong UMKM Naik ke Nasional dengan Sertifikasi Halal

“Baru tahu ternyata tomat bisa dibuat jadi kurma. Rasanya enak dan beda. Saya ingin coba buat sendiri di rumah,” ucapnya bersemangat.

Sementara itu, Sekretaris IKA UNS Madiun Raya Kartika Indah Prihatin mengatakan pelatihan tersebut merupakan inisiatif alumni UNS untuk membantu petani agar tidak bergantung pada harga pasar. Ia menegaskan bahwa IKA UNS ingin memberikan stimulus dan pendampingan berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan seremonial.

“Kami ingin memberikan stimulus, bukan hanya pelatihan berbasis program yang selesai begitu saja. Harapan kami ada pendampingan, bahkan peserta tadi minta dibuatkan grup supaya bisa terus berkomunikasi,” tuturnya.

Kartika menjelaskan, materi yang diberikan dalam pelatihan kali ini fokus pada inovasi olahan tomat yang melimpah di Desa Kare. Ada empat produk utama yang diperkenalkan, yakni manisan tomat rasa kurma, jus tomat, bolu tomat, dan mi tomat.

BACA JUGA :
Kades Kebonagung Madiun, Bayar Nazar dengan Hadirkan Niken Salindri dalam Pagelaran Wayang Kulit

“Tomat tidak hanya dijual murah di pasar, tapi bisa diolah jadi berbagai produk. Ada manisan tomat rasa kurma, jus dari daging tomat, bolu tomat, sampai mi berbahan dasar tomat,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Kartika, pihaknya juga menyiapkan program lanjutan berupa pendampingan sertifikasi halal, pelatihan pengemasan, serta pemasaran digital agar produk-produk olahan dari desa benar-benar siap jual.

“Insyaallah nanti kami bantu juga untuk sertifikasi halal gratis, packaging, dan branding supaya petani benar-benar naik kelas,” tandasnya.