Bogor, LENSANUSANTARA.CO.ID –
Selama pemberlakukan PPKM darurat hingga PPKM level 4 di Kabupaten Bogor, kawasan wisata Puncak menjadi paling terdampak.
Ditambah kebijakan larangan masuk bagi kendaraan luar Kabupaten Bogor ke kawasan Puncak, membuat ekonomi di daerah berhawa sejuk itu mati suri. Kondisi itupun membuat hotel restoran di kawasan Puncak Menjerit dan terancam gulung tikar.
Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Boboy mengatakan, dengan kondisi ini, tidak ada pemasukan bagi sejumlah hotel di kawasan Puncak. Bahkan, mereka kesulitan untuk membayar listrik.
Iapun menyampaikan keluh kesahnya kepada DPRD Kabupaten Bogor. Dengan harapan ada kebijakan-kebijakan bagi sejumlah hotel yang ada di kawasan Puncak.
Menurutnya, ini merupakan langkah yang elegan ketimbang memasang bendera putih di hotel-hotel dan restoran. PHRI Kabupaten Bogor tidak mau memasang bendera putih tanda protes atau menyerah dengan situasi saat ini.
“Ya, keluh kesah ini diharapkan mendapatkan dukungan kebijakan dari Pemkab Bogor baik itu dalam aturan PPKM hingga relaksasi pajak ataupun lainnya,” ujar Boboy saat dihubungi Senin (2/8/2021).
Sementara itu, Ketua. Perhimpunan Hotel dan Restoran ( PHRI) Kabupaten Bogor Budi Sulistyo berharap Pemerintah Kabupaten Bogor bisa menyurati pihak PLN. Mengingat saat ini mereka sangat tegas dan tanpa pandang bulu. Lewat dari tanggal 23 pertiap bulannya, jaringan listrik ke hotel dan restoran diputus.
“Kami berharap, Pemkab Bogor sudi menyurati pihak PLN untuk melonggarkan kebijakan pemutusan listrik. kalau listrik diputus maka usaha hotel dan restoran kami pun akan mati, juga nasib para karyawan,” katanya kepada awak media.
Budi menuturkan, saat ini karyawan hotel hanya masuk seminggu dua kali. Dengan upah Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu perhari. “Iya seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu Kadisbudpar Kabupaten Bogor Deni Humaedi mengatakan, kondisi saat ini memang cukup berat. Namun demikian peluang untuk bangkit masih ada.
“Peluangnya kan masih ada, saat ini memang cukup berat. Ikuti ketentuan yang ada. Semoga tak lama lagi kasus terkonfirmasi Covid-19, sehingga pariwisata pun khususnya yang terkait dengan pariwisata dan akomodasi bisa bangkit perlahan,” ujar nya. (Gust/Moel)