Bantaeng, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bantaeng membagikan 2.000 lembar kain kopri untuk para aparat sipil negara (ASN) di Kabupaten Bantaeng. Para ASN diminta untuk menjahit kain tersebut di para tenaga penjahit lokal yang ada di Bantaeng.
“Kenapa kita berikan kain. Bukan baju yang sudah jadi. Karena kita ingin ASN di Bantaeng memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat kita sendiri,” jelas Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin saat memimpin Apel di kantor Bupati Bantaeng, Senin, 10 Oktober 2022.
Dia mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakatnya. Oleh karena itu, dia meminta kepada para ASN untuk melibatkan warga di sekitarnya untuk proses pembuatan baju Korpri ini.
“Banyak saudara-saudara kita yang bisa menjahit. Kita berharap ada dampak juga bagi masyarakat kita,” kata dia.
Selain menyerahkan 2.000 lembar kain batik Korpri, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin juga menyerahkan lima unit ambulans yang disebar di sejumlah Puskesmas yang ada di Bantaeng. Dia berharap, keberadaan ambulans itu dapat mempercepat dan mendekatkan layanan kesehatan kepada masayrakat.
Dia menambahkan, penyerahan kain dan ambulans ini secara simbolik memberikan makna yang besar kepada semua ASN di naungan Pemkab Bantaeng. Dia menyebut, penyerahan simbolik ini memiliki makna keseragaman gerak semua lapisan ASN untuk pencapaian visi dan misi pemerintah Kabupaten.
“Ini menandakan jika kita semua hadir secara bersama-bersama memberikan percepatan pelayanan kepada masyarakat,” jelas dia.
Asisten III Pemkab Bantaeng, Asruddin mengatakan, penyerahan kain Kopri kepada ASN ini adalah salah satu upaya pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk mempercepat laju perputaran ekonomi di tingkat Usaha Kecil Menengah (UKM). Dia menyebut, dengan pelibatan UKM untuk proses penjahitan kain korpri ini, maka secara tidak langsung bisa menekan angka inflasi.
“Sesuai dengan petunjuk pemerintah pusat, pemerintah daerah diminta untuk ikut serta menekan inflasi ini. Kami mencoba menyerahkan kain, agar memicu terjadinya perputaran ekonomi,” kata dia. (Fahmi)